Hae gais. Dah lama banget saya gak update blog. Kesibukan lagi agak menggila nih. Semua gara-gara COVID-19.
Seperti mungkin teman-teman ketahui, si novel coronavirus ini udah bikin geger dunia. Masalah yang ditimbulkan oleh si virus, berubah begitu cepat, jauh lebih cepat daripada pemerintah dan rakyat jelata bereaksi.
This article is originally appears here on my medium blog. I remake it in this blog because here I can use $$\LaTeX$$!! yay!! I don’t change anything so if you’ve red this in my medium domain then skip this.
baru-baru ini saya menemukan software gratisan bernama ADMB. Software ini fungsinya untuk mengestimasi regresi non-linear. Saya perlu estimasi regresi non-linear untuk dapet parameter elastisitas yang bukan 1.
Contoh yang dipakai oleh ADMB untuk Robust Linear Regression adalah model (von Bertalanffy) growth curve yaitu:
Saat lagi nggak ada kerjaan, saya suka bingung mau ngapain. Kadang mikir waktu luang mau dipakai apa yang sedikit lebih produktif. Akhirnya nyoba-nyoba bikin static blog, ternyata seru juga. Jadilah saya eksperimen dengan bikin blog baru.
Baru-baru ini cwider lagi rame gara-gara ada dokter yang ngetwit tentang dampak negatif menyusui terhadap si ibu.
Siapa bilang ibu menyusui jadi lebih sehat? Nih ya saya kasik tahu...
*siap2 dilempar kulit pete oleh para penyembah ASI
World Health Organization (WHO) has declared the COVID-19 as a global pandemic. The organization has sent letters to inform global leaders to prepare themselves for the worst to come, including our very leader Joko “Jokowi” Widodo.
Dunia sedang dihebohkan gara-gara kehadiran novel coronavirus atau yang disebut juga COVID-19. Virus ini mulai pecah di Republik Rakyat Tiongkok (RRT), persisnya di kota Wu Han, propinsi Hu Bei, pada awal tahun ini ketika lebaran RRT (Chinese lunar new year) hampir dimulai.
Rasanya sudah bukan rahasia lagi kalau saya agak kritis terhadap larangan ekspor Kementerian Perdagangan, tepatnya Permendag 34 Tahun 2020 tentang larangan ekspor anti-septik, APD, masker, dan bahan baku APD. Peraturan ini mungkin niatnya baik, akan tetapi dapat berdampak negatif karena mengganggu supply chain, mengurangi kredibilitas pemerintah maupun perusahaan kita, dan tidak menolong dalam hal meningkatkan kapasitas produksi.
Sepertinya pemerintah semakin semangat menyongsong “New Normal” dan mulai membuka ekonominya. Telah beredar buku pedoman bagaimana menghadapi “New Normal” dari BPOM. Berita bahwa mal akan dibuka santer beredar di mana-mana (tapi katanya summarecon mal bekasi gak jadi buka ntahlah akupun bingung).
Hari ini saya lihat di twitter sebuah kerisauan atas berita tentang di kompas online. Beritanya berbunyi bahwa Indonesia akan tetap mengekspor Alat Pelindung Diri (APD). Konteksnya, apalagi kalau bukan COVID-19: di tengah pecahnya pandemi, Indonesia sendiri membutuhkan banyak APD.